Rabu, 30 Juli 2014

Manajemen Sekolah

LAPORAN OBSERVASI MANAJEMEN SEKOLAH

Oleh:
Agus Widodo
Rizqa Nurul H
Suci Karnia R
Hendra Budi G
Tiara Mulia P
Yuni Lestari

Manajemen Sekolah


Menurut Pidarta (1988 : 17), manajemen yang baik adalah manajemen yang tidak jauh menyimpang dari konsep, dan yang sesuai dengan objek yang ditangani serta tempat organisasi itu berada. Manajemen yang dapat menyesuaikan diri dengan berbagai situasi dan kondisi disebut dengan manajemen yang fleksibel. Manajemen ini tidak kaku, ia dapat berlangsung dalam kondisi dan situasi yang berbeda-beda. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang baru, tuntutan-tuntutan masyarakat yang berubah dari semula, perubahan-perubahan nilai masyarakat, dan sebagainya tidak akan menghentikan aktivitas manajemen ini. Manajemen akan berjalan terus dengan revisi di sana-sini. Hal ini menjamin kelangsungan hidup organisasi.
Sekolah merupakan suatu organisasi pendidikan yang juga memerlukan manajemen yang baik, yaitu yang tidak menyimpang jauh dari konsep demi mencapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisien. Laporan penelitian ini membahas beberapa bentuk manajemen yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 4 Yogyakarta, yang berlokasi di Jalan Hayam Wuruk  Nomor ???. Penelitian dilakukan pada hari Senin, tanggal 9 Desember 2013, dengan menyerahkan lembar kuesioner.
Manajemen Kurikulum
Manajemen kurikulum yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 4 Yogyakarta diantaranya yaitu, dalam penyusunan perangkat pembelajaran seperti RPP, Silabus, dilakukan melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), serta diskusi guru serumpun. SMP Negeri 4 Yogyakarta belum menerapkan kurikulum 2013, akan tetapi telah melakukan persiapan berkaitan pelaksanaan kurikulum 2013, diantaranya yaitu, adanya sosialisasi kurikulum 2013 melalui MGMP serta mengadakan workshop menyongsong pelaksanaan kurikulum 2013.
Manajemen Peserta Didik
Selain manajemen kurikulum, manajemen peserta didik yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 4 Yogyakarta, menyangkut beberapa hal, yaitu:
1.      Perencanaan peserta didik, meliputi:
a.      Banyak peserta didik baru yang diterima yaitu nerjumlah 170
b.      Banyak peserta didik tiap kelas yang efektif mengikuti kegiatan pembelajaran berjumlah 34

2.      Mekanisme penerimaan peserta didik
Penentuan kebijakan penerimaan peserta didik baru didasarkan pada kebijkan pemerintah pusat melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi DIY. Penentuan system penerimaan peserta didik dilaksanakan berdasarkan PPDB RTO. Dimana penentuan kriteria penerimaan peserta didik menggunakan Daftar Nilai Ebta Murni (DANEM).
Prosedur penerimaan peserta didik baru dilakukan dengan pendaftran secara  online bagi yang peserta didik jalur regular, serta melalui Dinas Pendidikan Kota bagi peserta didik denga KMS.
Pemecahan masalah-masalah yang dihadapi dalam penerimaan peserta didik baru dilakukan dengan melakukan evaluasi penyelenggaraan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) xxxxxxxxxx

3.      Prosedur orientasi peserta didik baru
Prosedur orientasi peserta didik baru yang dilaksanakan yaitu, pengaturan hari pertama masuk sekolah. Masa orientasi dilakukan dari hari pertama hingga hari ketiga masuk sekolah. Pekan orientasi peserta didik diatur dengan membuat jadwal kegiatan, pemberi materi, serta pendamping kegiatan. Teknik-teknik orientasi yang digunakan di SMP Negeri 4 Yogyakarta yaitu ceramah, observasi lingkungan, serta pemberian tugas.

4.      Pengaturan terhadap kehadiran dan tidak kehadiran peserta didik
Pengaturan terhadap kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik penting dilakukan untuk mengetahui frekuensi kehadiran peserta didik sekaligus melakukan pengawasan terhadap ketidakhadiran pesereta didik. Beberapa tindakan yang telah  dilakukan di SMP Negeri 4 Yogyakarta berkaitan kehadiran peserta didik yaitu, peserta didik yang membolos akan dipanggil, sedangkan peserta didik yang terlambat datang ke sekolah harus membawa surat izin masuk kelas dari guru piket, begitu pula peerta didik yang meningglkan kelas sebelum pembelajara selesai, harus memperoleh surat izin dari guru piket.

5.      Pengelompokan peserta didik tiap kelas
Didasarkan pada minat dan bakat peserta didik. Dalam proses pembelajaran, perlu adanya evaluasi pembelajaran untuk mengetahui kompetensi yang telah dicapai peserta didik, baik dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar, bimbingan dan penyuluhan maupun untuk kepentingan promosi. Dalam hal tersebut, SMP Negeri 4 Yogyakarta melakasanakan ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester.

6.      Pertimbangan dalam kenaikan tingkat peserta didik didasarkan pada kehadiran peserta didik, nilai peserta didik, serta nilai akhlak mulia.

Manajemen Sarana Prasarana
Manajemen lain yang telah dilakukan yaitu manajemen sarana prasarana. Sarana dan prasarana adalah semua benda atau barang yang bergerak maupun yang tidak bergerak yang digunakan untuk menunjang terlaksanakannya proses pembelajaran yang langsung maupun yang tidak langsung dalam sebuah pendidikan (Rohiat, 2008: 26). Sarana prasarana yang telah ada di SMP Negeri 4 Yogyakarta yaitu ruang kelas, lapangan olahraga, perpustakaan, laboratorium, musholla. Bahkan dalam waktu dekat, SMP Negeri Yogyakarta berencana untuk menambah jumlah sarana prasarana. Pengelolaan terhadap sarana prasarana yang tidak layak dilakukan dengan melakukan pendataan kemudiaan diusulkan untuk xxxxx. Pengadaan buku di perpustakaan memanfaatkan dana BOS. Pengelolaan terhadap buku di perpustakaan dilakukan dengan melakukan pencatatan peminjaman buku dengan waktu peminjaman kurang lebih satu minggu.
Manajemen ruang kelas yang dilakuka di SMP Negeri 4 Yogyakarta meliputi rehabilitasi ruang kelas yang diprogramkan setiap tahun, pengadaan ruang kelas diusulkan melalui Dinas P dan ??? Kota Yogyakarta. Penggunaan ruang kelas dilaksanakan dengan melengkapi administrasi ruang kelas, melengkapi sarana prasarana, serta melakukan pemindahan terhadap peserta didik yang belum memperoleh ruang. Perencanaa inventaris dalam kelas dilaksanakan dengan pengadaan sarana prasarana sesuai yang tertera pada papan inventaris ruang.
Selain manajemen kelas, SMP Negeri 4 Yogyakarta juga melaksanakan manajemen laboratorium dengan melakukan pengadaan alat laboratorium memanfaatkan bantuan serta dana BOS, serta melakukan penyesuaian jumlah alat-alat laboratoriun sesuai dengan jumlah kelompok belajar peserta didik. Pengelolaan lapangan olahraga dilakukan dengan rehabilitasi lapangan serta pengadaan peralatan olah raga baru.

Manajemen Personalia
Keberadaan tenaga kerja sebagai salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi, termasuk lembaga pendidikan atau sekolah. Manajemen Sumber Daya Manusia atau yang lebih dikenal dengan Manajemen Personalia adalah manajemen yang mengkhususkan diri dalam bidang personalia atau dalam kepegawaiaan. SMP N 4 Yogyakarta melakukan perekrutan tenaga pendidik maupun tenaga adminstratif melalui pengajuan permohonan kepada Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.
SMP N 4 Yogyakarta melakukan penigkatan mutu kinerja pegawai dengan melaksanakan pelatihan atau diklat, serta pembinaan rutin secara berkala. Selain itu upaya menjaga hubungan baik antar personil di sekolan juga dilakukan dengan terus melakukan komunikasi.

Manajemen Pembiayaan
Manajemen pembiayaan di SMP N 4 Ygyakarta meliputi bebrapa hal, yaitu:
1.      penyusunan anggaran RAPBS (Rencana Anggaran dan Pendapatan Biaya Sekolah) dan RAKS
2.      pembukuan, meliputi kas tunai, kas bank, buku pajak dan BKU
3.      pemeriksaan yang dilakukan secara berkala oleh kepala sekolah.

Menurut jawaban yang diperoleh, SMP N 4 Yogyakarta telah melaksanakan manajemen keuangan secara transparan yang merupakan salah satu prinsip pengelolaan keuangan. Transparansi keuangan sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan dukungan orangtua, masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program pendidikan di sekolah.

Manajemen kepala sekolah
Manajemen kepala sekolah di SMP N 4 Yogyakarta dilakukan dengan cara selalu mendorong guru untuk terlibat dalam setiap kegiatan yang ada di sekolah dengan melakukan pembentukan tim secara bergantian setiap ada kegiatan. Hubungan harmonis antara kepala sekolah dan guru dibina dengan melakukan komunikasi. Kepala sekolah mencari terobosan melalui Dinas untuk mendapatkan bantuan sarana sebagai bentuk perhatian terhadap fasilitas pembelajaran di kelas.
Selain itu kepala sekolah juga mengadakan observasi kelas untuk peningkatan efektivitas proses belajar mengajar, melaksanakan pertemuan individual secara professional dengan guru untuk meningkatkan profesionalisme guru, menyediakan waktu dan pelayanan bagi guru secara professional dalam pemecahan masalah proses belajar mengajar, serta menyediakan dukungan dan suasana kondusif bagi guru dalam perbaikan dan peningkatan mutu proses belajar mengajar.
Beberapa kegiatan manajemen lain yang telah dilakukan yaitu melaksanakan pengembangan staf yang berencana dan terarah, melaksanakan kerjasama dengan guru untuk mengevaluasi hasil beajar secara komprehensif, menciptakan team work yang dinamis dan professional, serta menilai hasil belajar peserta didik secara komprehensif.

Manajemen Humas
Manajemen humas yang telah dilakukan SMP N 4 Yogyakarta yaitu, menjaga hubungan baik anatara sekolah dengan wali murid dan masyarakat, mengizinkan wali murid untuk turut berkontribusi dalam kegiatan sekolah, mengundang alumni dan tokoh penting ke sekolah untuk membagi pengalamna dengan peserta didik, mengadakan pameran pada skhir semester, memebrikan informasi kepada masyarakat mengenai sekolah melalui rapat pleno maupun surat edaran.

Manajemen Kelas
Menurut Mulyasa, manajemen kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran. Untuk mewujudkan situasi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, SMP N 4 Yogyakarta diciptakan ruang kelas yang bersih, tertib, tenang dan nyaman. Untuk menyediakan dan mengatur fasilitas serta perbot belajar (media pembelajaran), dilakukan pendataan kebutuhan sarana dan prasarana, diprogramkan melalui RABPS, serta melaksanakan sesuia jadwal. Pembinaan dan pemimbingan peserta didik dilakukan tanpa membedakan social, ekonomi, budaya, maupun sifat peserta didik.
Ketertiban dan kerja sama antar anggota kelas diwujudkan dengan menciptakan kegiatan belajar mengjar yang kondusif dan disiplin. Selain itu tempat duduk disesuaikan agar kegiatan belajar dapat berlangsung efektif dan efisien.













                     Gambar 1 Bentuk tempat duduk di ruang kelas

                     Manajemen Konflik
Manajemen sekolah yang digunakan untuk memperkecil terjadinya konflik yaitu “SATOTEMA” atau dapat dijabarkan Salam, Tolonh, Terima kasih, dan Maaf.


Manajemen Tata Usaha
Struktur ketatausahaan yang ada di SMP N 4 Yogyakarta dapat dilihat dari Gambar 2. Berikut ini beberapa keterangan tentang ketatausahaan di SMP N 4 Yogyakarta’
1.   Jumlah pengurus TU:
a.      PNS berjumlah 5 orang
b.      Naban berjumlah 6 orang
c.      Outsourcing berjumlah 4 orang

2.      Anggota tiap bagian:
·         Bagian keamanan bejumlah 4 orang
·         Bagian kebersihan berjumlah 3 orang
·         Bagian lain-lain masing-masing satu orang tiap bagian

3.      Setiap anggota TU dipilih sesuiai kriteria yang ditentukan.
4.      Adanya penggantian papan keuangan tiap awal tahun
5.      Adanya pendataan presensi guru dan peserta ddidik sebulan sekali
6.      Adanya pendataan inventaris sekolah setiap satu tahun sekali.





Kepala Sekolah

Wakasek

Kep. Lab

Dewan Guru

Bag. keamanan

Bag. kepegawaian

Bag. kesiswaan

Kep. TU

Bag. persuratan

Bag. kebersihan
 





















Gambar 2. Bagan struktur ketatausahaan SMP N 4 Yogyakarta


Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tentang manajemen sekolah yang dilakukan di SMP N 4 Yogyakarta, dapat disimpulkan bahwa, SMP N 4 Yogyakarta telah melaksanakan kegiatan manjaemen sekolah dengan baik yang meliputi manajemen kurikulum, manajemen peserta didik, manajemen sarana prasarana, manajemen personalia, manajemen pembiayaan, manajeman kepala sekolah, manajemen humas, manajemen kelas, manajemen konflik, serta kegiatan ketatausahaan secara umum.

Daftar Pustaka
Rohiat. 2008. Manajemen Sekolah : Teori Dasar dan Praktik Dilengkapi dengan Contoh Rencana Strategis dan Rencana Operasional. Bandung : PT Refika Aditama.

0 komentar:

Posting Komentar