Jumat, 27 September 2013

Kecerdasan Majemuk

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah








B.     Tujuan
Dalam penelitian ini tujuan yang hendak dicapai adalah:
1.      Menjelaskan pengertian kecerdasaan
2.      Menjelaskan macam-macam kecerdasan
3.      Mengetahui klasifikasi kecerdasan
4.      Mengembangkan keterampilan aplikasi kecerdasan majemuk pada pembelajaran


C.    Perumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaskud dengan keceerdasan majemuk?
2.      Apa sajakah macam-macam kecerdasan?
3.      Bagaimana pengklasifikasian tingkat kecerdasan seseorang?
4.      Bagaimana cara mengembangkan keterapilan aplikasi kecerdasan majemuk pada pembelajaran?

D.    Signifikasi penelitian             : Kecerdasan majemuk
E.     Metode Penelitian                  : Studi literatur





BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kecerdasan Majemuk
Kecerdasan adalah Suatu kemampuan untuk memecahkan masalah dan menciptakan produk yang benilai guna. Selain itu, dapat diartikan sebagai kemampuan memecahkan masalah dan membuat suatu produk yang bermanfaat bagi kehidupan (Amstrong, 1994; McGrath & Noble, 1996). Sedangkan kecerdasan majemuk adalah kemampuan memecahkan masalah dan membuat suatu produk yang bermanfaat bagi kehidupan yang mencangkup lebih dari delapan jenis kecerdasan, yaitu kecerdasan verbal-linguistik, logis-matematis, visual-spasial, kinestetik, musik, intrapribadi, antarpribadi, dan naturalis. (Gardner, 2007:5)
B.     Macam-macam Kecerdasan
1) Kecerdasan verbal-linguistik
Kecerdasan verbal-linguistik adalah kemampuan berfikir dalam bentuk kata-kata secara efektif baik secara lisan maupun tulisan dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan dan mengapresiasikan makna. Mengungkap kalimat dengan menggunakan kata yang tepat.  Dengan demikian ada empat komponen dalam kecerdasan ini yakni: fonologis (kepekaan bunyi), sintaksis (struktur dan susunan kalimat), semantik (pemahaman tentang makna), dan pragmatika (kemampuan berbahasa untuk mencapai sasaran praktis). (Gardner,1996:53)
Karakteristik:
Senang mendengarkan cerita; senang bercerita; bermain peran; permainan kata, seperti tebak kata (teka teki); peka terhadap suara dan arti kata-kata; mampu dan gemar baca-tulis; kaya perbendaharaan kata; dan menyelesaikan tugas verbal lebih cepat. (Gardner,1996:53)
Cara-cara untuk Mengembangkan Kecerdasan Verbal-Linguistik
§  Lakukan permainan kata (misalnya anagram, Scrabble, TTS).
§  Ciptakan leluco, teka-teki, atau permainan kata.
§  Hafalkan puisi atau kutipan prosa kegemaran Anda.
§  Gunakan salah satu kata baru dalam percakapan Anda sehari-hari.
(Gardner, 1996:53)

2) Kecerdasan logis-matematis
Kemampuan menggunakan angka secara efektif dan penalaran secara baik. Kecerdasan logis-matematis mencakup: perhitungan matematis; berfikir logis; pemecahan masalah; pertimbangan deduktif dan induktif; ketajaman akan pola-pola  dan hubungan. (Gardner, 2003 : 170)
Karakteristik:
Gemar bereksperimen; pandai mengkategorikan sesuatu; melakukan pengukuran-pengukuran; menganalisa; kuantifikasi; menuntut bukti konkrit dan empiris; memberikan penjelasan logis (terkait linguistik); dapat mengkonstruksikan solusi sebelum diartikulasikan.
Cara-cara  untuk Mengembangkan Kecerdasan Logis-Matematis
§  Pelajari cara menggunakan sempoa.
§  Kerjakan teka-teki logika/pengasah otak.
§  Berlatihlah menghitung soal matematika sederhana luar kepala.
§  Ajarkan konsep matematika atau sains kepada seseorang yang kurang mengetahuinya.
. (Gardner, 2003 : 170)

3) Kecerdasan visual-spasial
Kemampuan berpikir secara visual, imajinatif dan kreatif, khususnya terhadap objek tiga dimensi.  Kecerdasan visual-spasial meliputi: kemampuan mengenali objek dari sudut pandang yang berbeda; kemampuan membayangkan ruang gerak & jarak secara internal pada suatu konfigurasi; kemampuan memahami hubungan spasial antara dirinya dengan benda lain. (Gardner, 2003 : 173)

Karakteristik:
Peka dan cermat dalam mengamati suatu objek; mampu berpikir dalam gambar;  menemukan pemecahan masalah tanpa menuliskan sesuatu; mudah membayangkan bentuk-bentuk geometri atau bangun tiga dimensi; mampu memvisualisasikan sesuatu dalam grafik; pandai mengarahkan diri dalam ruang secara tepat. (Gardner, 2003 : 173)

Cara-cara untuk Mengembangkan Kecerdasan Spasial
§  Mainkan pictionary, tic-tac-toe tiga dimensi, atau permainan berpikir visual lainnya.
§  Mainkan puzzle, kubus Rubik, rumah sesat, atau teka-teki visual lainnya.
§  Pelajarilah ilmu ukur.
§  Pelajarilah bahasa yang berbasis ideografi seperti bahasa Mandarin.
§  Gunakan model tiga dimensi dari ide yang Anda miliki untuk penemuan atau proyek lain.
       (Gardner, 2003 : 173)

4) Kecerdasan kinestetik
Kemampuan menggunakan badan untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan dan menyelesaikan problem (Amstrong, 1994; Gardner, 1993; Lazear, 1991:166).  Kemampuan untuk menggerakkan objek dan mengembangkan keterampilan motorik yang halus. Kecerdasan ini mencakup: keseimbangan; kelenturan; kegesitan; ketangkasan; kontrol; keanggunan; dan ketahanan dalam gerak tubuh. (Amstrong, 1994:102)
Karakteristik:
Kecenderungan bertubuh atletis; menguasai banyak keterampilan fisik; memiliki keterampilan motorik halus dan kasar yang baik; merasakan dan mampu melakukan bagaimana seharusnya tubuh membentuk; menggunakan tubuh untuk ekspresikan ide & perasaan; terampil menghasilkan dan memindahkan sesuatu dengan tangan & gerak kinestetik lain. (Amstrong, 1994:102)
Cara-Cara Untuk Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik-Jasmani
§  Belajarlah berenang, main ski, golf, tenis, atau senam yang kesemuanya merupakan olahraga perorangan.
§  Pelajarilah seni bela diri seperti aikido, yudo atau karate.
§  Pelajari yoga atau sistem kesadaran atau relaksasi jasmaniah lainnya.
§  Lakukan kegiatan yang menggugah kesadaran pancaindra yang membuat Anda bersentuhan dengan persepsi dan sensasi jasmani. ( Shearer, 2004: 5)

5) Kecerdasan musik
Kemampuan memahami dan menyusun pola titi nada, irama, dan melodi.
Tingkat sensitivitas dan kemampuan mengenali, mengikuti, dan menghasilkan berbagai pola titi nada.  Stimulasi kecerdasan ini berpengaruh besar terhadap aspek kecerdasan lainnya, terutama logis, linguistik dan spasial (khusus dari musik klasik). (Shearer, 2004 : 4)

Karakteristik:
Mudah mengenali dan mengingat nada-nada; cakap mentransformasikan kata-kata menjadi lagu; pintar melantunkan beat lagu dengan bagus; suka menggunakan kosa kata musikal; peka terhadap ritme, ketukan, melodi atau warna suara pada sebuah potongan komposisi musik. (Shearer, 2004 : 4)
Cara-Cara untuk Mengembangkan Kecerdasan Musikal Anda
§  Bernyanyilah di kamar mandi atau ketika pergi ke tempat kerja.
§  Mainkan permainan musikal bersama teman-teman.
§  Kunjungilah konser atau pertunjukan musik.
§  Bergabunglah dengan paduan suara sekolah/kampus atau lingkungan Anda.
(Amstrong, 1994:105)

6) Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain secara efektif. (Suparwoeto,2004:11)

Karakteristik:
Memiliki interaksi yang baik dengan orang lain; pandai menjalin hubungan sosial; mampu mengetahui dan menggunakan berbagai cara saat berinteraksi; mampu merasakan perasaan, pikiran dan tingkah laku serta harapan orang lain; mampu bekerjasama dengan orang lain; pandai mempengaruhi orang lain; mau menerima dan memanfaatkan balikan orang lain. (Suparwoeto,2004:11)
Cara meningkatkan kemampuan mendengarkan secara aktif adalah:
§  Menghadapi orang lain dengan penuh perhatian
§  Menjalin kontak mata yang baik
§  Tunjukkan empati anda kepada orang lain
§  Jangan mengkritik, menghakimi, atau mengeluh
§  Beri penghargaan yang jujur dan tulus
§  Tunjukkan minat yang tulus terhadap orang lain
§  Tersenyumlah
§  Buatlah orang lain merasa penting
§  Ajukan pertanyaan, jangan memberi perintah langsung
 (Suparwoeto,2004:11)

7) Kecerdasan Intrapersonal

Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan untuk membuat persepsi yang akurat tentang diri sendiri dan menggunakannya dalam mengarahkan kehidupan sendiri. (Suparwoeto,2004:11)

 Karakteristik:
Memiliki kepekaan perasaan dan situasi yang tengah berlangsung; memahami diri dan memiliki citra diri yang positif; mampu berinstrospeksi; mampu mengendalikan diri dalam situasi konflik; mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam lingkungan sosial; tahu kepada siapa harus minta bantuan saat memerlukan. (Suparwoeto,2004:11)
Cara-Cara Untuk Mengembangkan Kecerdasan Intrapersonal
  • Dengarkan kaset atau video tentang motivasi
  • Tuliskan otobiografi Anda
  • Belajarlah sesuatu yang baru, misalnya keterampilan, bahasa atau kumpulan pengetahuan dalam bidang yang Anda minati secara otodidak
  • Kembangkan hobi antau minat yang membuat Anda  berbeda dari orang banyak
  • Ikuti serangkaian tes yang dirancang untuk menilai kekuatan dan kelemahan khusus Anda dalam berbagai bidang
  • Tentukan sasaran jangka pendek dan panjang Anda kemudian tindaklanjuti rencana itu
  • Lakukan sesuatu yang menyenangkan diri Anda sekurangnya satu kali sehari

8) Kecerdasan Naturalis

Kecerdasan naturalis adalah kemampuan mengenali dan mengklasifikasikan tanaman, batu-batuan,  binatang, dan artefak atau simbol-simbol budaya.  Kecerdasan naturalis berkenaan dengan kemampuan mengamati dan merasakan bentuk-bentuk dan menghubungkan elemen-elemen yang ada di alam. (Shearer, 2004: 6)

Karakteristik:
Memiliki ketertarikan yang besar pada dunia luar, sangat berminat pada lingkungan, bumi, dan spesies; gemar mengumpulkan benda-benda alam; pandai menandai kesamaan dan perbedaan yang ada di sekitar, mengingat dan menandai kekhasan suatu benda, tumbuhan atau binatang; selalu ingin mengetahui detail benda dan makhluk di sekitar.
 Cara-cara Untuk Mengembangkan kecerdasan Naturalis, sebagaimana yang   disarankan oleh Amstrong
·         Kenali benda alam yang ada di halaman belakang rumah Anda (seperti : serangga, burung, tanaman, dan sebagainya).
·         Libatkanlah diri Anda dalam kehidupan politik atau sosial yang berhubungan dengan pelestarian alam
·         Jadikan kegiatan berkebun sebagai hobi, atau kalau Anda sudah berkebun, selidikilah sejumlah segi baru yang berhubungan dengannya (misalnya seni membentuk pohon, membuat tanaman bonsai). (Amstrong, 1994:105)


C.    Klasifikasi Kecerdasan
Secara konvensional klasifikasi kecerdasan dewasa ini masih mengikuti klasifikasi yang dikembangkan oleh Binet dan Simon, diantaranya :
   1. Idiot (IQ 0 – 19)
Idiot adalah suatu istilah yuridis dan paedagogis, yang diperuntukkan bagi mereka yang lemah pikiran tingkat paling rendah.
   2. Embisil (IQ 20 – 49)
   3. Moron (IQ 50 – 69)
       Moron merupakan problem terbesar masyarakat. Pada masa dewasa, moron dianggap        memiliki kecerdasan
  4. Inferior (IQ 70 – 79)
Merupakan kelompok tersendiri dari individu-individu terbelakang. Kecakapan pada umumnya hampirsama dengan kelompok embisil,namun kelompok ini mempunyai kecakapan tertentu yang melebihi kecerdasannya.
5. Bodoh (IQ 80 – 89)
    Pada umumnya kelompok ini agak lambat dalam mencerna pelajaran di sekolah.
6. Normal/Rata-rata (IQ 90 – 109)
    Kelompok ini merupakan kelompok yang terbesar presentasinya diantaran populasi.
7. Pandai (IQ 110 – 119)
    Kelompok ini pada umumnya mampu menyelesaikan pendidikan tingkat universitas atau perguruan tinggi.
8. Superior (IQ 120 – 129)
Kelompok ini lebih cakap.
9. Sangat Superior (IQ 130 – 139)
Kelompok ini termasuk kelompok superior yang berbeda pada tingkat tertinggi dalam kelompok tersebut.
10.Gifted (IQ 1400 – 179)
Kelompok ini adalah mereka yang tidak genius tetapi menonjol dan terkenal.
11. Genius (IQ 180 ke atas)
 Kelompok ini bakat dan keistimewaannya telah tampak sejak kecil.
     (Gardner, 2003: 58).

D.    Pengembangan keterampilan aplikasi kecerdasan majemuk pada pembelajaran
Kecerdasan majemuk dapat diaplikasikan dengan berbagi cara dan pada berbagai aspek dalam kegiatan pembelajaran. Beberapa aplikasi kecerdasan majemuk yang akan dikemukakan, yaitu:
1.      Perencanaan Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk
Tahap-tahapm perencanaan pembelajaran yaitu: penetapan suatu sasaran belajar atau topik yang spesifik, pengajuan pertanyaan-pertanyaan pokok berkaitan dengan kecerdasan majemuk, pembuatan pertimbangan berbagai kemungkinan, curah pendapat,  pemilihan aktivitas yang layak, penetapan rencana pembelajaran, dan implementasi rencana pembelajaran.

2.  Pengembangan Strategi Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk
Beberapa strategi pembelajaran pokok untuk setiap kecerdasan adalah sebagai berikut. Strategi pembelajaran bagi kecerdasan verbal-linguistik antara lain bercerita, curah pendapat, perekaman, penulisan jurnal, dan penerbitan. Strategi pembelajarn untuk kecerdasan logis matematis adalah kuantifikasi dan kalkulasi, pertanyaan Sokrates, Heuristik, dan berpikir ilmiah. Strategi pembelajaran bagi kecerdasan visual-spasial adalah visualisasi, isyarat warna, metapora, sketsa ide, dan symbol grafis. Strategi pembelajaran untuk  kecerdasan kinestetik adalah jawaban dengan menggunakan isyarat tubuh, teater kelas, konsep-konsep kinestetik, manipulasi objek, dan  peta tubuh. Strategi pembelajaran untuk inteligensi musik adalah irama dan lagu, diskografis, musik supermemori, konsep-konsep musik, dan musik layak suasana (Amstrong, 1994).Adapun strategi pembelajaran untuk kecerdasan antarpribadi adalah berbagi dengan sebaya, simulasi, kelompok kooperatif, dan tutorial silang usia. Strategi pembelajaran untuk kecerdasan intrapribadi adalah kegiatan satu menit refleksi, koneksi pribadi, pilihan waktu, saat-saat ekspresi emosi dan belajar mandiri.. Adapun beberapa strategi pembelajaran bagi kecerdasan naturalis adalah observasi, klasifikasi dan organisasi, komparasi,.pajan tumbuhan dan binatang, dan wisata alam (Amstrong, 1994; Hoerr, 1999:156).
3.      Pengembangan penilaian (asesmen) berbasis kecerdasan majemuk
Teknik penilaian otentik adalah teknik mengetahui kemajuan belajar siswa dengan menggunakan kecerdasan yang berbeda-beda. Contohnya yaitu portofolio, proyek mandiri, jurnal siswa, penyelesaian tugas kreatif, catatan anekdot, observasi, dan wawancara (Gardner, 1993; Amstrong, 1994:11)












BAB III
KESIMPULAN

1.      Kecerdasan majemuk adalah kemampuan memecahkan masalah dan membuat suatu produk yang bermanfaat bagi kehidupan yang mencangkup lebih dari delapan jenis kecerdasan.

2.      Macam-macam kecerdasan yaitu kecerdasan verbal-linguistik, logis-matematis, visual-spasial, kinestetik, musik, intrapribadi, antarpribadi, dan naturalis.

3.      Kecerdasan pada masing-masing individu akan berbeda, pengklasifikasiannya dengan rentang masing-masing yaitu meliputi
ü  Idiot (IQ 0 – 19)
ü  Embisil (IQ 20 – 49)  
ü  Moron (IQ 50 – 69) 
ü  Inferior (IQ 70 – 79)
ü  Bodoh (IQ 80 – 89)
ü  Normal/Rata-rata (IQ 90 – 109)
ü  Pandai (IQ 110 – 119)
ü  Superior (IQ 120 – 129)
ü   Sangat Superior (IQ 130 – 139)
ü  Gifted (IQ 1400 – 179)
ü  Genius (IQ 180 ke atas)

4.      Pengembangan keterampilan aplikasi kecerdasan majemuk pada pembelajaran dapat dilakukan dengan perencanaan pembelajaran, pengembangan strategi pembelajaran, dan pengembangan penilaian.






DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, T. 1994. Multiple intelligences in the classroom. Alexandria, Virginia:
ASCD.
Gardner, H. (2003). Kecerdasan Majemuk : Teori dalam Praktek. Alih bahasa : Arvin Saputra. Batam : Interaksara.
______. 1993. Multiple intelligences: The theory in practice. New York: Basic
Books.
Santrock, W. John. 2007. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Shearer, C.B. (2004). Multiple Intelligences After 20 years. Teachers College Record, 106(1).

Soeparwoto. 2004. Psikologi Perkembangan. Semarang: UPT Unnes Press








0 komentar:

Posting Komentar