Jumat, 20 September 2013

Angket (Kuesioner)

Kelebihan kuesioner daripada wawancara ialah sifatnya yang praktis, hemat waktu, tenaga, dan biaya. Kelemahanya ialah jawabannya sering tidak objektif, lebih-lebih bila pertanyaannya kurang tajam yang memungkinkan siswa berpura-pura. Seperti halnya wawancara, kuesioner pun ada dua macam, yakni kuesioner berstruktur dan kuesioner terbuka. Kelebihan kuesioner tersebut hampir sama dengan wawancara.
Petunjuk teknis dalam membuat kuesioner adalah sebagai berikut :
1.      Mulai dega pengatar yang isinya permohonan mengisi kuesioner sambil dijelaskan maksud dan tujuannya.
2.      Jelaskan petunjuk atau cara mengisinya supaya tidak salah. Kalau perlu diberikan contoh.
3.      Mulai dengan pertanyaan untuk mengungkapkan identitas responden.
4.      Isi pertanyaan  sebaiknya dibuat beberapa kategori atau bagian sesuai dengan variabel yang diungkapkan sehingga mudah mengolahnya.
5.      Rumusan pertanyaan dibuat singka, tetapi jelas sehingga tidak membingungkan dan salah mengakibatkan penafsiran.
6.      Hubungan antara pertanyaan yang satu dengan pertanyaan lain harus dijaga sehingga tampak logikanya dalam suatu rangkaian yang sistematis.
7.      Usahakan kemungkinan agar jawaban, kalimat, atau rumusannya tidak lebih panjang daripada pertanyaan.
8.      Kuesioner yang terlalu banyak atau terlalu panjang akan melelahkan dan membosankan responden sehingga pengisiannya tidak obyektif lagi.
9.      Ada baiknya kuesioner diakhiri dengan tanda tangan si pengisi untuk menjamin keabsahan jawabannya.


Tujuan penggunaan kuesioner dalam kegiatan pengajaran adalah untuk memperoleh data mengenai latar belakang siswa sebagai bahan dalam menganalisis tingkah laku hasil dan proses belajarnya, untk memperoleh data mengenai hasil belajar yang dicapainya dan proses belajar yang ditempuhnya, untuk memperoleh data sebagai bahan dalam menyusun kurikulum dan program belajar mengajar.

0 komentar:

Posting Komentar