LAPORAN OBSERVASI MANAJEMEN SEKOLAH
Oleh:
Agus Widodo
Rizqa Nurul H
Suci Karnia R
Hendra Budi G
Tiara Mulia P
Yuni Lestari
Manajemen
Sekolah
Menurut Pidarta (1988 : 17), manajemen yang
baik adalah manajemen yang tidak jauh menyimpang dari konsep, dan yang sesuai
dengan objek yang ditangani serta tempat organisasi itu berada. Manajemen yang
dapat menyesuaikan diri dengan berbagai situasi dan kondisi disebut dengan
manajemen yang fleksibel. Manajemen ini tidak kaku, ia dapat berlangsung dalam
kondisi dan situasi yang berbeda-beda. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang
baru, tuntutan-tuntutan masyarakat yang berubah dari semula,
perubahan-perubahan nilai masyarakat, dan sebagainya tidak akan menghentikan
aktivitas manajemen ini. Manajemen akan berjalan terus dengan revisi di
sana-sini. Hal ini menjamin kelangsungan hidup organisasi.
Sekolah merupakan suatu organisasi pendidikan
yang juga memerlukan manajemen yang baik, yaitu yang tidak menyimpang jauh dari
konsep demi mencapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisien. Laporan penelitian
ini membahas beberapa bentuk manajemen yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 4
Yogyakarta, yang berlokasi di Jalan Hayam Wuruk
Nomor ???. Penelitian dilakukan pada hari Senin, tanggal 9 Desember
2013, dengan menyerahkan lembar kuesioner.
Manajemen
Kurikulum
Manajemen kurikulum yang telah dilaksanakan
di SMP Negeri 4 Yogyakarta diantaranya yaitu, dalam penyusunan perangkat
pembelajaran seperti RPP, Silabus, dilakukan melalui Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP), serta diskusi guru serumpun. SMP Negeri 4 Yogyakarta belum
menerapkan kurikulum 2013, akan tetapi telah melakukan persiapan berkaitan
pelaksanaan kurikulum 2013, diantaranya yaitu, adanya sosialisasi kurikulum
2013 melalui MGMP serta mengadakan workshop
menyongsong pelaksanaan kurikulum 2013.
Manajemen
Peserta Didik
Selain manajemen kurikulum, manajemen peserta
didik yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 4 Yogyakarta, menyangkut beberapa
hal, yaitu:
1.
Perencanaan peserta
didik, meliputi:
a.
Banyak peserta didik
baru yang diterima yaitu nerjumlah 170
b.
Banyak peserta didik
tiap kelas yang efektif mengikuti kegiatan pembelajaran berjumlah 34
2.
Mekanisme penerimaan
peserta didik
Penentuan kebijakan penerimaan peserta didik baru
didasarkan pada kebijkan pemerintah pusat melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Provinsi DIY. Penentuan system penerimaan peserta didik dilaksanakan
berdasarkan PPDB RTO. Dimana penentuan kriteria penerimaan peserta didik
menggunakan Daftar Nilai Ebta Murni (DANEM).
Prosedur penerimaan peserta didik baru dilakukan dengan
pendaftran secara online bagi yang
peserta didik jalur regular, serta melalui Dinas Pendidikan Kota bagi peserta
didik denga KMS.
Pemecahan masalah-masalah yang dihadapi dalam penerimaan
peserta didik baru dilakukan dengan melakukan evaluasi penyelenggaraan
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) xxxxxxxxxx
3.
Prosedur orientasi
peserta didik baru
Prosedur orientasi peserta didik baru yang dilaksanakan
yaitu, pengaturan hari pertama masuk sekolah. Masa orientasi dilakukan dari
hari pertama hingga hari ketiga masuk sekolah. Pekan orientasi peserta didik
diatur dengan membuat jadwal kegiatan, pemberi materi, serta pendamping
kegiatan. Teknik-teknik orientasi yang digunakan di SMP Negeri 4 Yogyakarta
yaitu ceramah, observasi lingkungan, serta pemberian tugas.
4.
Pengaturan terhadap
kehadiran dan tidak kehadiran peserta didik
Pengaturan
terhadap kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik penting dilakukan untuk
mengetahui frekuensi kehadiran peserta didik sekaligus melakukan pengawasan
terhadap ketidakhadiran pesereta didik. Beberapa tindakan yang telah dilakukan di SMP Negeri 4 Yogyakarta
berkaitan kehadiran peserta didik yaitu, peserta didik yang membolos akan
dipanggil, sedangkan peserta didik yang terlambat datang ke sekolah harus
membawa surat izin masuk kelas dari guru piket, begitu pula peerta didik yang
meningglkan kelas sebelum pembelajara selesai, harus memperoleh surat izin dari
guru piket.
5.
Pengelompokan peserta
didik tiap kelas
Didasarkan
pada minat dan bakat peserta didik. Dalam proses pembelajaran, perlu adanya
evaluasi pembelajaran untuk mengetahui kompetensi yang telah dicapai peserta
didik, baik dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar, bimbingan dan
penyuluhan maupun untuk kepentingan promosi. Dalam hal tersebut, SMP Negeri 4
Yogyakarta melakasanakan ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan
akhir semester.
6.
Pertimbangan dalam
kenaikan tingkat peserta didik didasarkan pada kehadiran peserta didik, nilai
peserta didik, serta nilai akhlak mulia.
Manajemen
Sarana Prasarana
Manajemen
lain yang telah dilakukan yaitu manajemen sarana prasarana. Sarana dan
prasarana adalah semua benda atau barang yang bergerak maupun yang tidak
bergerak yang digunakan untuk menunjang terlaksanakannya proses pembelajaran
yang langsung maupun yang tidak langsung dalam sebuah pendidikan (Rohiat, 2008:
26). Sarana prasarana yang telah ada di SMP Negeri 4 Yogyakarta yaitu ruang
kelas, lapangan olahraga, perpustakaan, laboratorium, musholla. Bahkan dalam
waktu dekat, SMP Negeri Yogyakarta berencana untuk menambah jumlah sarana
prasarana. Pengelolaan terhadap sarana prasarana yang tidak layak dilakukan
dengan melakukan pendataan kemudiaan diusulkan untuk xxxxx. Pengadaan buku di
perpustakaan memanfaatkan dana BOS. Pengelolaan terhadap buku di perpustakaan
dilakukan dengan melakukan pencatatan peminjaman buku dengan waktu peminjaman
kurang lebih satu minggu.
Manajemen
ruang kelas yang dilakuka di SMP Negeri 4 Yogyakarta meliputi rehabilitasi
ruang kelas yang diprogramkan setiap tahun, pengadaan ruang kelas diusulkan
melalui Dinas P dan ??? Kota Yogyakarta. Penggunaan ruang kelas dilaksanakan
dengan melengkapi administrasi ruang kelas, melengkapi sarana prasarana, serta
melakukan pemindahan terhadap peserta didik yang belum memperoleh ruang.
Perencanaa inventaris dalam kelas dilaksanakan dengan pengadaan sarana
prasarana sesuai yang tertera pada papan inventaris ruang.
Selain
manajemen kelas, SMP Negeri 4 Yogyakarta juga melaksanakan manajemen
laboratorium dengan melakukan pengadaan alat laboratorium memanfaatkan bantuan
serta dana BOS, serta melakukan penyesuaian jumlah alat-alat laboratoriun
sesuai dengan jumlah kelompok belajar peserta didik. Pengelolaan lapangan
olahraga dilakukan dengan rehabilitasi lapangan serta pengadaan peralatan olah
raga baru.
Manajemen Personalia
Keberadaan
tenaga kerja sebagai salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi,
termasuk lembaga pendidikan atau sekolah. Manajemen Sumber Daya Manusia atau
yang lebih dikenal dengan Manajemen Personalia adalah manajemen yang
mengkhususkan diri dalam bidang personalia atau dalam kepegawaiaan. SMP N 4
Yogyakarta melakukan perekrutan tenaga pendidik maupun tenaga adminstratif
melalui pengajuan permohonan kepada Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.
SMP N 4
Yogyakarta melakukan penigkatan mutu kinerja pegawai dengan melaksanakan
pelatihan atau diklat, serta pembinaan rutin secara berkala. Selain itu upaya
menjaga hubungan baik antar personil di sekolan juga dilakukan dengan terus
melakukan komunikasi.
Manajemen
Pembiayaan
Manajemen
pembiayaan di SMP N 4 Ygyakarta meliputi bebrapa hal, yaitu:
1. penyusunan
anggaran RAPBS (Rencana
Anggaran dan Pendapatan Biaya Sekolah) dan RAKS
2. pembukuan, meliputi kas tunai, kas
bank, buku pajak dan BKU
3. pemeriksaan yang dilakukan secara
berkala oleh kepala sekolah.
Menurut
jawaban yang diperoleh, SMP N 4 Yogyakarta telah melaksanakan manajemen
keuangan secara transparan yang merupakan salah satu prinsip pengelolaan
keuangan. Transparansi keuangan sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan dukungan
orangtua, masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program
pendidikan di sekolah.
Manajemen
kepala sekolah
Manajemen kepala sekolah di SMP N 4 Yogyakarta dilakukan dengan cara selalu
mendorong guru untuk terlibat dalam setiap kegiatan yang ada di sekolah dengan
melakukan pembentukan tim secara bergantian setiap ada kegiatan. Hubungan
harmonis antara kepala sekolah dan guru dibina dengan melakukan komunikasi.
Kepala sekolah mencari terobosan melalui Dinas untuk mendapatkan bantuan sarana
sebagai bentuk perhatian terhadap fasilitas pembelajaran di kelas.
Selain itu kepala sekolah juga mengadakan observasi kelas untuk peningkatan
efektivitas proses belajar mengajar, melaksanakan pertemuan individual secara
professional dengan guru untuk meningkatkan profesionalisme guru, menyediakan
waktu dan pelayanan bagi guru secara professional dalam pemecahan masalah
proses belajar mengajar, serta menyediakan dukungan dan suasana kondusif bagi
guru dalam perbaikan dan peningkatan mutu proses belajar mengajar.
Beberapa kegiatan manajemen lain yang telah dilakukan yaitu melaksanakan
pengembangan staf yang berencana dan terarah, melaksanakan kerjasama dengan
guru untuk mengevaluasi hasil beajar secara komprehensif, menciptakan team work
yang dinamis dan professional, serta menilai hasil belajar peserta didik secara
komprehensif.
Manajemen Humas
Manajemen humas yang telah dilakukan SMP N 4
Yogyakarta yaitu, menjaga hubungan baik anatara sekolah dengan wali murid dan
masyarakat, mengizinkan wali murid untuk turut berkontribusi dalam kegiatan
sekolah, mengundang alumni dan tokoh penting ke sekolah untuk membagi
pengalamna dengan peserta didik, mengadakan pameran pada skhir semester, memebrikan
informasi kepada masyarakat mengenai sekolah melalui rapat pleno maupun surat
edaran.
Manajemen Kelas
Menurut Mulyasa, manajemen kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan
iklim pembelajaran yang kondusif dan mengendalikannya jika terjadi gangguan
dalam pembelajaran. Untuk mewujudkan situasi kelas, baik sebagai lingkungan
belajar maupun sebagai kelompok belajar, SMP N 4 Yogyakarta diciptakan ruang
kelas yang bersih, tertib, tenang dan nyaman. Untuk menyediakan dan mengatur
fasilitas serta perbot belajar (media pembelajaran), dilakukan pendataan
kebutuhan sarana dan prasarana, diprogramkan melalui RABPS, serta melaksanakan
sesuia jadwal. Pembinaan dan pemimbingan peserta didik dilakukan tanpa
membedakan social, ekonomi, budaya, maupun sifat peserta didik.
Ketertiban dan kerja sama antar anggota kelas diwujudkan dengan menciptakan
kegiatan belajar mengjar yang kondusif dan disiplin. Selain itu tempat duduk
disesuaikan agar kegiatan belajar dapat berlangsung efektif dan efisien.
Gambar 1 Bentuk tempat
duduk di ruang kelas
Manajemen Konflik
Manajemen
sekolah yang digunakan untuk memperkecil terjadinya konflik yaitu “SATOTEMA”
atau dapat dijabarkan Salam, Tolonh, Terima kasih, dan Maaf.
Manajemen Tata Usaha
Struktur
ketatausahaan yang ada di SMP N 4 Yogyakarta dapat dilihat dari Gambar 2.
Berikut ini beberapa keterangan tentang ketatausahaan di SMP N 4 Yogyakarta’
1. Jumlah pengurus TU:
a. PNS
berjumlah 5 orang
b. Naban
berjumlah 6 orang
c. Outsourcing
berjumlah 4 orang
2.
Anggota
tiap bagian:
·
Bagian keamanan
bejumlah 4 orang
·
Bagian kebersihan
berjumlah 3 orang
·
Bagian lain-lain
masing-masing satu orang tiap bagian
3. Setiap
anggota TU dipilih sesuiai kriteria yang ditentukan.
4. Adanya
penggantian papan keuangan tiap awal tahun
5. Adanya
pendataan presensi guru dan peserta ddidik sebulan sekali
6. Adanya
pendataan inventaris sekolah setiap satu tahun sekali.
Kepala Sekolah
|
Wakasek
|
Kep. Lab
|
Dewan Guru
|
Bag. keamanan
|
Bag. kepegawaian
|
Bag. kesiswaan
|
Kep. TU
|
Bag. persuratan
|
Bag. kebersihan
|
Gambar
2. Bagan struktur ketatausahaan SMP N 4 Yogyakarta
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tentang manajemen
sekolah yang dilakukan di SMP N 4 Yogyakarta, dapat disimpulkan bahwa, SMP N 4 Yogyakarta
telah melaksanakan kegiatan manjaemen sekolah dengan baik yang meliputi
manajemen kurikulum, manajemen peserta didik, manajemen sarana prasarana,
manajemen personalia, manajemen pembiayaan, manajeman kepala sekolah, manajemen
humas, manajemen kelas, manajemen konflik, serta kegiatan ketatausahaan secara
umum.
Daftar Pustaka
Rohiat. 2008. Manajemen
Sekolah : Teori Dasar dan Praktik Dilengkapi dengan Contoh Rencana Strategis
dan Rencana Operasional. Bandung : PT Refika Aditama.
0 komentar:
Posting Komentar