Kode Etik
Terkait Partisipan
1.
Pengumpulan
informasi
2.
Meminta
persetujuan
3.
Menyediakan
imbalan
4.
Meminta
informasi yang sensitif
Beberapa jenis informasi dapat tergolong informasi yang sensitif
atau rahasia pribadi bagi sebagian partisipan. Menanyakan hal tersebut bisa
jadi mengecewakan atau membuat sedih partisipan, namun disisi lainnya jika
peneliti tidak menanyakan hal tersebut, maka peneliti tidak dapat merangkai
suatu data untuk mengambil sebuah kesimpulan penting bagi penelitiannya.
Beberapa hal tersebut misalnya yang terkait dengan perilaku seksual, penggunaan
obat-obatan, bahkan kadang-kadang status perkawinan, usia, dan penghasilan.
Untuk mendapatkan informasi tersebut peneliti perlu lebih ekstra hati-hati
dalam menghadapi partisipan (Widi, 2010).
5.
Kemungkinan
menimbulkan bahaya pada partisipan
6.
Menjaga
kerahasiaan
Membagikan informasi perihal responden kepada orang lain dengan
maksud dan tujuan apapun merupakan tindakan yang tidak etis. Kadang-kadang
seseorang perlu untuk mengidentifikasi populasi studi untuk meletakkan suatu
temuan dalam sebuah konteks keseluruhan. Pada situasi seperti ini, peneliti
harus menjaga kerahasiaan responden dan membiarkannya dalam kondisi anonim.
Tidak dibenarkan bagi seorang peneliti untuk membuka identitas responden (Widi,
2010).
Kode Etik Terkait Peneliti
1.
Menghindari
bias
2.
Menyediakan
atau menghilangkan perlakuan
3.
Menerapkan
metodologi penelitian yang tidak sesuai
4.
Pembuatan
laporan secara tidak benar
5.
Menyalahgunakan
informasi
Kode
Etik Terkait Organisasi Sponsor
1.
Beban
larangan dari organisasi sponsor
2.
Penyalahgunaan
informasi
Daftar Pustaka
Widi Kartiko Restu. 2010. Asas
Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
0 komentar:
Posting Komentar