RESUME BUKU “ILMU TAUHID”
Resume ini disusun untuk memenuhi tugas Tauhid
Dosen: Farida Musyrifah, M.S.I.
Disusun oleh:
Hendra Budi Gunawan
11670018
PENDIDIKAN
KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2011
/ 2012
RESUME BUKU
Judul : Ilmu
Tauhid
Pengarang : Drs.
H.M. Yusran Asmuni
Penerbit : PT.
Raja Grafindo Persada Jakarta
(Cetakan
Pertama, Maret 1993)
1. PENGERTIAN ILMU TAUHID,
NAMA-NAMANYA YANG LAIN, MANFAAT, TUJUAN DAN SUMBERNYA
A.
Pengertian
Ilmu Tauhid
Perkataan
tauhid berasal dari bahasa Arab yaitu wahhada,
yuwahhidu. Secara etimologis tauhid berarti keesaan. Maksudnya yaitu
atikad atau keyakinan bahwa Allah SWT adalah Esa, Tunggal, Satu.
B.
Nama-nama
Ilmu Tauhid
1)
Ilmu
tauhid, karena pokok bahasanya dititikberatkan kepada keesaan Allah SWT.
2)
Ilmu
kalam, karena pembahasannya mengenai eksistensi Tuhan dan hal-hal yang
berhubungan dengan-Nya digunakan argumentasi-argumentasi filosofis dengan
menggunakan logika atau mantik.
3)
Ilmu
ushuluddin, karena obyek bahasan utamanya adalah dasar-dasar agama yang
merupakan masalah esensial dalam ajaran Islam.
C.
Manfaat,
Tujuan dan Sumber Ilmu Tauhid
Tauhid
sangat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia, yaitu bukan hanya sekedar
memberikan ketentraman batin dan menyelamatkan manusia dari kesesatan dan
kemusyrikan, tetapi juga berpengaruh besar terhadap pembentukan sikap dan
perilaku keseharian seseorang. Tauhid tidak hanya berfungsi sebagai akidah,
akan tetapi berfungsi pula sebagai falsafah hidup.
Kehadiran
tauhid sebagai ilmu merupakan hasil pengkajian para ulama terhadap apa yang
tersurat dan tersirat di dalam al-Qur’an dan hadis. Ayat-ayat al-Qur’an dan
hadis-hadis itu mereka teliti secara intensif sehingga mereka berhasil
merumuskannya menjadi suatu disiplin ilmu tersendiri. Tokoh yang dianggap
pemula dalam penyusunan ilmu ini adalah Abu al-Hasan Ali al-Asy’ari (260-324
H/873-935 M ).
2. PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN ILMU TAUHID
A.
Lahirnya
Ilmu Tauhid
Munculnya ilmu
tauhid disebabkan oleh 2 faktor yaitu,
1)
Faktor
intern
a.
Al-Qur’an,
disamping berisi masalah ketauhidan, kenabian, dan lain-lain, berisi pula
semacam apologi dan polemik, terutama terhadap agama-agama yang ada pada waktu
itu.
b.
Pada
periode pertama, masalah keimanan tidak dipersoalkan secara mendalam.
c.
Masalah
politik, terutama yang berkenaan dengan khalifah.
2)
Faktor ekstern
a.
Pola
pikir ajaran agama lain yang dibawa oleh orang-orang tertentu.
b.
Sebagian
umat islam ada yang mempelajari filsafat Yunani dan ilmu pengetahuan lainnya
untuk kepentingan dakwah.
3. Tauhid Dalam AL-Qur’an dan Al-Hadis
Pada dasarnya inti pokok ajaran al-Qur’an adalah tauhid. Nabi Muhammad
SAW diutus Allah kepada umat manusia adalah juga untuk mengajarkan ketauhidan
tersebut. Karena itu, ajaran tauhid yang terdapat di dalam al-Qur’an dipertegas
dan diperjelas oleh Rasulullah SAW sebagaimana tercermin dalam hadis-hadisnya.
Sebagaimana dikatakan terdahulu, inti dari tauhid adalah keyakinan
bahwa Allah SWT Maha Esa. Tidak ada Tuhan selain Dia. Penegasan Allah SWT dalam
al-Qur’an yang menyatakan bahwa Allah SWT itu Maha Esa antara lain :
a.
Surat
al-Ikhlas ayat 1-4
b.
Surat
al-Zumarayat 4
c.
Surat
al-Baqarah ayat 163
d.
Surat
an-Nisa ayat 171
e.
Surat
al-Maidah ayat 73
f.
Surat
al-Anbiya ayat 22
4. Ruang Lingkup Pembahasan Ilmu Tauhid
Aspek pokok dalam ilmu tauhid adalah keyakinan akan eksistensi
Allah Yang Mahasempurna, Mahakuasa, dan memiliki sifat-sifat kesempurnaan
lainnya. Keyakinan ini akan membawa seseorang kepada kepercayaan akan adanya
malaikat, kitab-kitab Allah, rasul, takdir, kehidupan sesudah mati dan melahirkan
kesadaran akan kewajibannya kepada Sang Khalik (Pencipta). Adapun ruang lingkup
pembahasan dalam ilmu tauhid yaitu:
a.
Hal-hal
yang berhubungan dengan Allah SWT (mabda), meliputi: takdir
b.
Hal-hal
yang berhubungan dengan utusan Allah (wasithah), meliputi: malaikat, rasul,
kitab suci
c.
Hal-hal
yang berhubungan dengan hari yang akan dating (ma’ad), meliputi: surge dan
neraka
5. Masalah-Masalah Yang Bertentangan Dengan Tauhid
Secara garis besar, masalah-masalah yang bertentangan dengan tauhid
adalah kekafiran, kemusyrikan, kemurtadan dan kemunafikan.
a.
Kafir
Kafir adalah orang yang tidak percaya atau tidak beriman kepada
Allah SWT, baik orang tersebut bertuhan selain Allah maupun tidak bertuhan sama
sekali (atheis). Kekafiran bertentangan dengan tauhid karena tauhid adalah
kepercayaan dan keimanan akan adanya Allah SWT.
b.
Musyrik
Musyrik adalah orang yang menyekutukan Allah. Pada dasarnya orang
musyrik memiliki kepercayaan akan adanya Allah, tetapi dicampurbaurkan dengan
kepercayaan kepada yang lain, sehingga ia tidak sepenuhnya mempercayai keesaan
dan kemahakuasaan Allah SWT. Kemusyrikan bertentangan dengan tauhid karena
tauhid adalah keyakinan dan kemahaesaan Allah, sedangkan kemusyrikan tidak
demikian.
c.
Murtad
Murtad adalah istilah yang digunakan untuk menyebut orang yang
keluar dari Islam. Pada mulanya orang seperti ini beriman kepada Allah dan ia
seorang muslim, kemudian ia meninggalkan keimanannya itu untuk selanjutnya
beriman kepada yang lain atau tidak beriman sama sekali (atheis). Adapun
bedanya dengan kafir yaitu, jika kafir memang sejak awal tidak beriman kepada
Allah, sedangkan murtad sebelumnya beriman dan kemudian keluar dari iman itu.
d.
Munafik
Munafik adalah sebutan bagi orang yang secara lahiriah beragama
Islam, tetapi jiwa atau batinnya tidak beriman. Secara lahir ia mengaku beriman
kepada Allah, beragama Islam, bahkan dalam hal tertentu Nampak seperti berbuat
dan bertindak untuk kepentingan Islam tetapi hatinya tidak beriman.
Munafik tidak sama dengan murtad. Jika murtad sebelumnya beriman, kemudian
keluar dari iman itu secara jelas. Sedangkan munafik tidak, mengaku beriman
tetapi sebenarnya tidak beriman.
6. Pertumbuhan
dan Perkembangan Aliran-aliran dalam Ilmu Tauhid
A.
Awal
mula munculnya masalah teologi dalam islam
Islam adalah agama samawi yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW untuk seluruh umat manusia di segala zaman dan tempat. Inti pokok
ajarannya adalah tauhid (keesaan Allah).
Ilmu kalam sebagai ilmu yang berdiri sendiri belum dikenal pada
masa Nabi Muhammad saw., maupun pada masa sahabat-sahabatnya. Akan tetapi baru
dikenal pada masa berikutnya, setelah ilmu-ilmu keislaman yang lain satu
persatu muncul dan setelah orang banyak membicarakan tentang kepercayaan gaib
(metafisika). Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya ilmu kalam dapat
digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor-faktor yang datang dari dalam
Islam dan kaum Muslimin sendiri dan faktor-faktor dari luar mereka, karena
adanya kebudayaan lain dan agama yang bukan Islam.
B.
Aliran-aliran
dalam ilmu tauhid
Dalam ilmu tauhid terdapat beberapa aliran, seperti: khawarij,
murji’ah, qadariah, jabariah, mu’tazilah, ahlussunah waljamaah, syi’ah,
wahabiah dan salafiah.
7. Akal dan Wahyu
Kata akal berasal dari bahasa Arab, al-‘aql yang berarti paham,
mengerti atau berpikir. Menurut Dr. Zaki Nazib Mahmud, akal adalah
menghubungkan peristiwa dengan sebab akibat atau konklusinya. Sedangkan kata
wahyu, berasal dari bahasa Arab juga yang artinya isyarat, ilham, suara,
perkataan yang samar-samar, api, kecepatan, tuisan atau firman Allah.
Akal diberikan Allah kepada seluruh umat manusia agar manusia dapat
berpikir dan berhasil menemukan kebenaran. Pada umumnya akal banyak digunakan
oleh kaum rasionalis dan para filosof. Sedangkan wahyu hanya diturunkan kepada
para nabi dan rasul Allah, selanjutnya para nabi dan rasul itulah yang
menyampaikannya kepada umat manusia.
terimakasih 😊 artikelnya sangat membantu... sekedar memberi masukan, mungkin akan lebih mantap lagi jika dalam artikel tertena footnote atau daftar pustakanya... 😊
BalasHapus