Pendahuluan
Pendidikan,
termasuk pendidikan vokasi, memiliki peran penting dalam pengembangan manusia
seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Sukses tidaknya
peran pendidikan vokasi dapat diukur dari pengembangan dua tujuan tersebut.
Pembangunan vokasi mencakup empat dimensi utama, yaitu mengembangkan kualitas
dasar manusia, instrumental atau fungsional, memperkuat jadi diri sebagai
bangsa Indonesia, menjaga kelangsungan hidup dan perkembangan dunia. Untuk
mencapai tujuan tersebut, perlu dilakukan upaya-upaya secara sistem (utuh dan
benar).
Kajian
Peran Pendidikan dalam Pembangunan Ekonomi
Kajian
teori dan hasil-hasil penelitian tentang peran pendidikan dalam pembangunan
ekonomi membuktikan bahwa investasi di bidangpendidikan berkontribusi lebih
besar dalam pembangunan ekonomi disbanding dengan investasi dibidang lain.
Penyedia
Tenaga Kerja dan Pengangguran
Penyediaan
tenaga kerja di Indonesia dilakukan melalui jalur-jalur pendidikan, pelatihan,
dan pengembangan di tempat kerja. Jalur pendidikan ditempuh melalui pendidikan
formal, nonformal, dan informal. Jalur pelatihan ditempuh melalui balai latihan
kerja, kursus-kursus keterampilan dan lain-lain. Sedangkan jalur pengembangan
di tempat kerja ditempuh melalui pelatihan di tempat kerja. Meskipun tidak
tersedia data yang lengkap, penyediaan tenaga kerja di Indonesia cenderung
monoton dan terkanalisasi pada bidang-bidang tertentu.
Tingkat
pengangguran disebabkan oleh beberapa factor, misalnya: pertumbuhan ekonomi
yang rendah, jenis investasi yang padat modal, kebijakan fiscal, mutu pencari
kerja rendah, kebijakan moneter dan lain-lain.
Permintaan
Tenaga Kerja
Permintaan
tenaga kerja dapat dikategorikan menjadi: sector formal dan informal, public
dan private, profit dan nonprofit, dan sector primer, sekunder, tersier, serta
kuarter.
Memaksimalkan
Peran Pendidikan Vokasi dalam Pembangunan Ekonomi
Upaya
yang dilakukan agar tujuan pendidikan vokasi mampu memaksimalkan perannya dalam
pengembangan peserta didik seutuhnya dan pembangunan ekonomi:
· Ilmu
yang diajarkan harus sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia
· Memperkuat
kemampuan soft skills melalui berbagai macam cara
· Membangun
keselarasan dengan system-sistem yang lain
· Mengajarkan
kewirausahaan
Kualitas
Dasar Kewirausahaan
· Daya
Pikir
Kualitas daya pikir kewirausahaan
memiliki karakteristik: berpikir kreatif, inovatif, baru, orisinil, berintuisi
tinggi, dan lain-lain.
· Daya
Qolbu (Hati)
Kualitas daya Hati kewirausahaan
memiliki karakteristik: prakarsa, proaktif, berani mengambil resiko, berani
berbeda, berkomitmen tinggi, tekun, sabar, dan lain-lain.
· Daya
Fisik
Kualitas daya fisik kewirausahaan memiliki
karakteristik: menjaga kesehatan secara teratur, memelihara stamina,memiliki
energy yang tinggi, dan lain-lain.
Kualitas
Instrumental Kewirausahaan
Seseorang
yang ingin menjadi wirausahawan sukses tidak cukup hanya memiliki kualitas
dasar kewirausahaan, akan tetapi juga harus memiliki kualitas instrumental
kewirausahaan seperti, penguasaan disiplin ilmu, baik mono disiplin ilmu, antar
disiplin ilmu, maupun lintas disiplin ilmu.
Cara
Mengembangkan Kewirausahaan
Pengembangan
Kewirausahaan dilakukan melalui beberapa tahap:
· Melakukan
evaluasi diri tentang kepemilikan kewirausahaan
· Melakukan
usaha berdasarkan hasil evaluasi diri
· Mempelajari
tentang kewirausahaan
0 komentar:
Posting Komentar