I.
Pendahuluan
II.
Pembahasan
A. Konsep
Dasar Istilah
1. Definisi
istilah
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan
cermat mengungkapkan konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang
tertentu dan memberikan suatu pengertian.
2. Tata
istilah dan tata nama
Tata istilah ialah perangkat peraturan pembentukan
istilah dan kumpulan istilah yang dihasilkannya. Tata nama istilah ialah
perangkat peraturan penamaan beberapa cabang ilmu seperti kimia, dan biologi
beserta kumpulan nama yang dihasilkannya.
3. Istilah
umum dan istilah khusus
Istilah umum adalah istilah yang berasal dari bidang
tertentu yang karena dipakai secara luas menjadi unsure kosakata umum.
Istilah khusus adalah istilah yang maknanya terbatas
pada bidang tertentu saja.
4. Persyaratan
yang baik dalam istilah
Ada beberapa persyaratan dalam pemanfaatan kosakata
bahasa Indonesia:
a. Istilah
yang dipilih tidak menyimpang dari makna dan harus mengungkapkan konsep yang
sesuai yang dimaksud.
b. Istilah
yang dipilih harus singkat diantara pilihan yang tersedia yang mempunyai
rujukan sama.
c. Istilah
yang dipilih mempunyai nilai rasa (konotasi) baik.
d. Istilah
yang dipilih sedap didengar atau eufonik.
e. Istilah
yang dipilih harus sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
B. Proses
pembentukan istilah
1. Konsep
ilmu pengetahuan dan peristilahannya
Upaya pada ilmuan terus berlanjut dalam menciptakan
dan menghasilkan konsep peristilahan, meskipun belum sesempurna seperti yang
diharapkan. Memang ada yang sudah mapan namun ada yang perlu diperbaharui,
kemungkinan bahwa para iluan Indonesia akan mencetuskan konsep ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni yang sama sekali baru sehingga akan diperlukan
penciptaan istilah baru.
2. Bahan
baku istilah Indonesia
Bahan istilah Indonesia diambil dari berbagai
sumber, terutama dari tiga golongan bahasa yang penting, yakni:
1) Bahasa
Indonesia, termasuk unsure serapannya, dan bahasa melayu.
2) Bahsa
nusantara yang serumpun, termasuk bahasa jawa kuno.
3) Bahasa
asing, seperti bahasa inggris dan bahasa arab.
C. Pemadanan
istilah
Pemadanan istilah asing
ke dalam bahasa Indonesia dilakukan lewat penerjemahan, penyerapan, atau
gabungan pene danrjemahan dan penerapan.
1. Penerjemahan
langsung
Terjemahan sesuai makna tetapi bentuknya tidak
sepadan.
Contoh:
Supermarket – pasar swalayan
Merger – gabungan usaha
2. Ada
beberapa pedoman dalam pembentukan istilah lewat penerjemahan
a. Penerjemahan
tidak harus berasas satu kata diterjemahkan dengan satu kata terjemahannya.
Contohnya:
Psikologis – ahli psikologis
Medical practitioner – dokter
b. Istilah
asing yang positif diterjemahkan dalam bentuk positif dan juga sebaliknya.
Contohnya:
Inorganic – takorganik
Bound form- bentuk terikat
a. Kelas
kata istilah asing dalam penerjemahan sedapat-dapatnya dipertahankan pada
istilah terjemahannya.
Contohnya:
Merger (nomina) – gabungan usaha (nomina)
Transparan (adjektiva) – bening (adjektiva)
b. Istilah
yang berbentuk prular, pemarkah kejamakannya ditanggalkan pada istilah
Indonesia.
Contohnya:
Alumni – lulusan
Master of ceremonies – pembawa acara
c. Perekaan
dalam penerjemahan
Adakalanya upaya pemadanan isrilah asing perlu
dilakukan dengan istilah baru.
Contohnya:
Pemadanan catering
menjadi jasa boga.
3. Penyerapan
istilah
Penyerpan istilah asing dilakukan
berdasarkan hal-hal berikut :
a. Adanya
ketersalin antara bahasa asing dan bahasa Indonesia secara timbal balik (
intertrnslatability ) mengingat keperluan masa depan.
b. Mempermudah
pemahaman teks asing karena dikenal lebih dahulu.
c. Istilah
asing lebih ringakas jika dibandingkan dengan terjemahan indonesianya.
d. Mempermudah
kesepakatan antarpakar jika padanan terjemahannya terlalu banyak sinonimnya.
e. Istilah
asing yang tidak mengandung konotasi buruk dan harus tepat dan benar.
4. Proses
penyerapan istilah
Proses penyerapa istilah asing
dilakukan denagan cara:
a. Penyerapan
dengan penyesuaian ejaan dan lafal.
Contohnya:
Camera - kamera
System - sistem
b. Penyerapan
dengan penyesuaian ejaan tanpa penyesuaian lafal.
Contonya:
Design -desain
Science -sains
c. Penyerapan
tanpa penyesuaian ejaan, tetapi dengan penyesuaian lafal.
Contohnya:
Bias -bias
Nasal -nasal
d. Penyerapan
tanpa penyesuaian ejaan dan lafal.
Penyerapan istilah ini dilakukan
jika ejaan dan lafal asing tidak berubah dalam banyak bahasa modern, dan
istilah dicetak dengan huruf miring.
Contonya:
Status
quo
Espirit
de corps
Penyerapan istilah tanpa penyesuaian
ejaan dan lafal dilakukan jika istilah itu juga dipakai secara luas dalam
kosakata umum, dicetak dengan huruf tegak.
Contohnya:
Golf - golf
Lift -lift
5. Penyerapan
afiks dan bentuk terikat istilah asing
a. Penyesuaian
ejaan prefix dan bentuk terikat prefix asing yang bersumber pada bahasa
indo-eropa dapat dipertimbangkan pemakaiannya di dalam peristilahan bahasa
Indonesia setelah disesuaikan ejaannya.
·
a-, ab-, abs-
(‘dari’ ‘menyimpang dari’ ‘menjauhka dari’) tetap a-, ab-, abs-
amoral amoral
abstract abstrak
·
a-, an-, ‘tidak,
bukan, tanpa’ tetap a-, an-.
Anemia anemia
Aphasia afasia
·
ad-, ac-, ‘ke’,
‘berdekatan dengan’, ‘melekat pada’, menjadi ad-, ak-.
Adhesion adesi
Acculturation alkulturasi
·
am-,
amb-‘sekeliling’ ‘keduanya’ tetap am-, amb-.
Ambivalence ambivalensi
Amputation amputasi
·
ana-, an-, ‘ke
atas’, ‘ke belakang’, ‘terbalik’ tetap ana-, an-
anabolism anabolisme
anatropus anatrop
·
ante-,
‘sebelum’, ‘depan’ tetap ante-.
Antediluvian antediluvian
Anterior anterior
·
anti-, amt-
‘bertentangan dengan’ ‘tetap anti-, ant-
anticlinal antiklinal
antacid antacid
·
apo- ‘lepas,
terpisah’, ‘berhubungan dengan’ tetap apo-
apochromatic apokromatik
apomorphine apomorfin
·
aut-, auto-,
‘sendiri’, ‘bertindak sendiri’ tetap aut-, auto-
autarky autarki
autostrada autostrada
·
bi-, ‘pada kedua
sisi’, ‘dua’ tetp bi-
biconvex bikonveks
bisexual biseksual
·
cata- ‘bawah’,
‘sesuai dengan’ menjadi kata-
cataclysm kataklisme
catalyst katalis
·
co-, com-, con-,
‘dengan’, ‘bersama-sama’, ‘berhubungan dengan’ menjadi ko-, kom-, kon-
coordination koordinasi
commission komisi
·
contra-
‘menentang’, ‘berlawanan’ menjadi kontra-
contradiction kontradiksi
contraindication kontraindikasi
·
de-
‘memindahkan’, ‘mengurangi’ ttap de-
devaluation devaluasi
·
di-‘dua
kali’.’mengandung dua’ tetap di-
dichloride diklorida
·
dia-
‘melalui’,melintasi’ tetap dia-
diagonal diagonal
·
dis-
‘ketiadaan’,’tidak’ tetap dis-
disharmony disharmoni
·
eco-‘lingkungan’
menjadi eko-
ecology ekologi
·
em-, en-
‘dalam’,’di dalam’ tetap em-,en-
empathy empati
·
endo-‘di dalam’
tetap endo-
endothermal endotermal
·
epi-‘di
atas’,’sesudah’ tetap epi-
epigone epigon
b. Penyesuaian
ejaan sufiks
Sufiks asing dalam bahasa Indonesia
diserap sebagai bagian kata berafiks yang utuh. Kata seperti standarisasi,
implementasi, dan objektif diserap secara utuh disamping kata standar,
implement, dan objek. Berikut daftar kata bersufiks tersebut.
· -aat
(belanda) menjadi –at
Plaat pelat
· -ac
(inggris) menjadi –ak
Maniac maniak
· -al
(ingris) menjadi –al
Minimal minimal
· -cy
(ingris) menjadi –asi,-si
Accuracy akurasi
· -icle
(ingris) menjadi –ikel
Article artikel
· -ine
(ingris) menjadi –in
Cocaine kokain
· -y
(ingris) menjadi –i
Monarchy philosophy monarki filosofi
6. Gabungan
Penerjemahan dan Penyerapan
Istilah bahasa Indonesia dapat
dibentuk dengan menerjemahkan dan menyerap istilah asing sekaligus.
Contohnya:
Clay colloid koloid lempung
Subdivision subbagian
7. Bagan
Prosedur Pembakuan Istilah
D. Aspek
Tata Bahasa Peristilahan
1. Istilah
Bentuk Dasar
Istikah
bentuk dasar dapat dipilih diantara kelas kata seperti nomina, verba,
adjektiva, dan numeralia.
2. Istilah
Bentuk Berafiks
Istilah
bentuk berafiks disusun dari bentuk dasar dengan penambahan prefiks, infiks,
sufiks, dan konfiks seturut kaidah penbentukan kata bahasa Indonesia.
3. Istilah
Bentuk Ulang
Istilah bentuk ulang dapat berupa ulangan bentuk
dasar seutuhnya atau sebagiannya dengan atau tanpa pengimbuhan dan pengubahan
bunyi.
4. Istilah
Bentuk Majemuk
Istilah bentuk majemuk atau
kompositum merupakan hasil penggabungan dua bentuk atau lebih, yang menjadi
satuan fleksikal baru.
5. Istilah
Bentuk Analogi
Istilah bentuk analogi bertolak
dari pola bentuk istilah yang sudah ada seperti berdasarkan pola bentuk
pegulat, tata bahasa, juru tulis, pramugari, dengan pola analogi pada
istilah tersebut.
6. Istilah
Bentuk Metanalisisi
Istilah hasil metanalisis terbentuk melalui
analisis unsure yang keliru.
7. Istilah
Bentuk Singkatan
Istilah bentuk singkatan adalah
bentuk yang penulisannya dipendekkan.
8. Istilah
Bentuk Akronim
Istilah bentuk akronim adalah
istilah pemendekkan bentuk majemuk yang berupa gabungan huruf awal suka kata
dan gabungan suku kata.
9. Lambang
Huruf
Lambang huruf adalah satu huruf
atau lebih yang melambangkan konsep dasar ilmiah seperti kuantitas dan nama
unsur.
10. Gambar
Lambang
Gambar lambang adalah gambar atau
tanda lain yang melambangkan konsep ilmiah menurut konvensi bidang ilmu yang
bersangkutan.
11. Satuan
Dasar Sistem Internasional (SI)
Satuan dasar sistem internasional
(Systeme Internasional d’Unites ) yang diperjanjikan secara internasional
dinyatakan dengan huruf lambing.
12. Kelipatan
dan Fraksi Satuan Dasar
Untuk menyatakan kelipatan dan
fraksi satuan dasar atau turunan digunakan nama dan lambang.
13. System
Bilangan Besar
System bilangan besar diatas satu
juta dianjurkan adalah sebagai berikut
14. Tanda
Desimal
System satuan internasional
menentukan bahwa tanda desimal boleh dinyatakan dengan koma atau titik.
E.
Aspek Semantik Peristilahan
A. Pemberian
Makna Baru
Artinya,
kata itu dapat dikurangi atau ditambah jangkauan maknanya sehingga penerapannya
lebih sempit atau lebih luas. Contohnya pada penyempitan makna dan perluasan
makna.
B. Istilah
Sinonim
Dua
istilah atau lebih yang maknanya sama atau mirip, tetapi bentuknya berlainan. :mikro- sebagai padanan micro-dalam hal
tertentu lebih baik daripada renik.
C. Istilah
Homonim
Istilaeda homonim berupa dua istilah, atau lebih, yang
sama ejaan dan lafalnya, tetapi maknanya berbeda, karena asalnya berlainan.
Istilah homonym dapat dibedakan menjadi :
1. Homograf
Istilah homograf adalah
istilah yang sama ejaannya, tetapi berbeda lafalnya. Contohnya : teras-inti
teras-lantai datar dimuka rumah
2. Homofon
Istilah homofon adalah
istilah yang sama lafalnya, tetapi berbeda ejaannya. Contohnya : bank dengan
bang
D. Istilah
Polisem
Istilah
polisem adalah bentuk yang memiliki makna ganda yang bertalian. Contohnya :
(cushion)head
– topi(tiang pancang)
E. Istilah
Hiponim
Istilah
hiponim adalah bentuk yang maknanya terangkum dalam hiperonim, atau
subordinatnya, atau superordinatnya, yang mempunyai makna yang lebih luas.
Contohnya : kata mawar, melati, cempaka,
misalnya, masing-masing disebut hiponim terhadap kata bunga yang menjadi hiperonim atau superordinatnya.
F. Istilah
Taksonim
Istilah taksonomi adalah hiponim dalam sistem
klasifikasi konsep bawahan dan konsep atasan yang bertingkat-tingkat. Contohnya
: Makhluk (bakteri, hewan).
G. Istilah
Meronim
Istilah
meronim adalah istilah yang maujud (entity) yang ditunjuknya merupakan bagian
dari maujud lain yang menyeluruh ( holonim). Contohnya : tubuh(kepala)
info yang bagus.
BalasHapusadakah rekomendasi buku untuk bab register atau fungsiolek kepada kami. trims
saya lupa menyertakan daftar pustakanya gan. :-D
BalasHapusBang ada ka daftar pustaka nya
Hapus