PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B.
Tujuan
Dalam penelitian ini
tujuan yang hendak dicapai adalah:
1.
Menjelaskan pengertian kecerdasaan
2.
Menjelaskan macam-macam kecerdasan
3.
Mengetahui klasifikasi kecerdasan
4.
Mengembangkan keterampilan aplikasi kecerdasan majemuk pada pembelajaran
C.
Perumusan
Masalah
1.
Apakah yang dimaskud dengan keceerdasan majemuk?
2.
Apa sajakah macam-macam kecerdasan?
3.
Bagaimana pengklasifikasian tingkat kecerdasan seseorang?
4.
Bagaimana cara mengembangkan keterapilan aplikasi kecerdasan majemuk pada
pembelajaran?
D.
Signifikasi
penelitian : Kecerdasan
majemuk
E.
Metode
Penelitian : Studi
literatur
BAB
II
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Kecerdasan Majemuk
Kecerdasan
adalah Suatu kemampuan untuk memecahkan
masalah dan menciptakan produk yang benilai guna. Selain itu, dapat
diartikan sebagai kemampuan memecahkan masalah dan membuat suatu produk yang
bermanfaat bagi kehidupan (Amstrong, 1994; McGrath & Noble, 1996). Sedangkan
kecerdasan majemuk adalah kemampuan memecahkan masalah dan membuat suatu produk
yang bermanfaat bagi kehidupan yang mencangkup lebih dari delapan jenis
kecerdasan, yaitu kecerdasan verbal-linguistik, logis-matematis,
visual-spasial, kinestetik, musik, intrapribadi, antarpribadi, dan naturalis.
(Gardner, 2007:5)
B.
Macam-macam
Kecerdasan
1) Kecerdasan verbal-linguistik
Kecerdasan
verbal-linguistik adalah kemampuan berfikir dalam bentuk kata-kata secara
efektif baik secara lisan maupun tulisan dan menggunakan bahasa untuk
mengekspresikan dan mengapresiasikan makna. Mengungkap kalimat dengan
menggunakan kata yang tepat. Dengan
demikian ada empat komponen dalam kecerdasan ini yakni: fonologis (kepekaan bunyi), sintaksis
(struktur dan susunan kalimat), semantik (pemahaman
tentang makna), dan pragmatika (kemampuan
berbahasa untuk mencapai sasaran praktis). (Gardner,1996:53)
Karakteristik:
Senang
mendengarkan cerita; senang bercerita; bermain peran; permainan kata, seperti
tebak kata (teka teki); peka terhadap suara dan arti kata-kata; mampu dan gemar
baca-tulis; kaya perbendaharaan kata; dan menyelesaikan tugas verbal lebih
cepat. (Gardner,1996:53)
Cara-cara untuk Mengembangkan
Kecerdasan Verbal-Linguistik
§ Lakukan
permainan kata (misalnya anagram, Scrabble, TTS).
§ Ciptakan
leluco, teka-teki, atau permainan kata.
§ Hafalkan
puisi atau kutipan prosa kegemaran Anda.
§ Gunakan
salah satu kata baru dalam percakapan Anda sehari-hari.
(Gardner, 1996:53)
2) Kecerdasan logis-matematis
Kemampuan
menggunakan angka secara efektif dan penalaran secara baik. Kecerdasan
logis-matematis mencakup: perhitungan matematis; berfikir logis; pemecahan
masalah; pertimbangan deduktif dan induktif; ketajaman akan pola-pola dan hubungan. (Gardner, 2003 : 170)
Karakteristik:
Gemar
bereksperimen; pandai mengkategorikan sesuatu; melakukan pengukuran-pengukuran;
menganalisa; kuantifikasi; menuntut bukti konkrit dan empiris; memberikan
penjelasan logis (terkait linguistik); dapat mengkonstruksikan solusi sebelum
diartikulasikan.
Cara-cara untuk Mengembangkan Kecerdasan
Logis-Matematis
§ Pelajari
cara menggunakan sempoa.
§ Kerjakan
teka-teki logika/pengasah otak.
§ Berlatihlah
menghitung soal matematika sederhana luar kepala.
§
Ajarkan konsep matematika atau sains kepada seseorang
yang kurang mengetahuinya.
.
(Gardner, 2003 : 170)
3) Kecerdasan visual-spasial
Kemampuan
berpikir secara visual, imajinatif dan kreatif, khususnya terhadap objek tiga
dimensi. Kecerdasan visual-spasial
meliputi: kemampuan mengenali objek dari sudut pandang yang berbeda; kemampuan
membayangkan ruang gerak & jarak secara internal pada suatu konfigurasi;
kemampuan memahami hubungan spasial antara dirinya dengan benda lain. (Gardner, 2003 : 173)
Karakteristik:
Peka dan cermat dalam
mengamati suatu objek; mampu berpikir dalam gambar; menemukan pemecahan masalah tanpa menuliskan
sesuatu; mudah membayangkan bentuk-bentuk geometri atau bangun tiga dimensi;
mampu memvisualisasikan sesuatu dalam grafik; pandai mengarahkan diri dalam
ruang secara tepat. (Gardner, 2003 : 173)
Cara-cara
untuk Mengembangkan Kecerdasan Spasial
§ Mainkan pictionary, tic-tac-toe
tiga dimensi, atau permainan berpikir visual lainnya.
§ Mainkan puzzle, kubus Rubik, rumah sesat, atau teka-teki visual lainnya.
§ Pelajarilah ilmu ukur.
§ Pelajarilah bahasa yang berbasis ideografi seperti bahasa Mandarin.
§ Gunakan model tiga dimensi dari ide yang Anda miliki untuk penemuan atau
proyek lain.
(Gardner, 2003 : 173)
4) Kecerdasan kinestetik
Kemampuan
menggunakan badan untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan dan menyelesaikan
problem (Amstrong, 1994; Gardner, 1993; Lazear, 1991:166). Kemampuan untuk menggerakkan objek dan
mengembangkan keterampilan motorik yang halus. Kecerdasan ini mencakup: keseimbangan; kelenturan; kegesitan;
ketangkasan; kontrol; keanggunan; dan ketahanan dalam gerak tubuh. (Amstrong,
1994:102)
Karakteristik:
Kecenderungan bertubuh atletis;
menguasai banyak keterampilan fisik; memiliki keterampilan motorik halus dan
kasar yang baik; merasakan dan mampu melakukan bagaimana seharusnya tubuh
membentuk; menggunakan tubuh untuk ekspresikan ide & perasaan; terampil menghasilkan
dan memindahkan sesuatu dengan tangan & gerak kinestetik lain. (Amstrong,
1994:102)
Cara-Cara
Untuk Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik-Jasmani
§ Belajarlah
berenang, main ski, golf, tenis, atau senam yang kesemuanya merupakan olahraga perorangan.
§ Pelajarilah
seni bela diri seperti aikido, yudo atau karate.
§ Pelajari yoga atau
sistem kesadaran atau relaksasi jasmaniah lainnya.
§ Lakukan
kegiatan yang menggugah kesadaran pancaindra yang membuat Anda bersentuhan
dengan persepsi dan sensasi jasmani. ( Shearer, 2004: 5)
5) Kecerdasan musik
Kemampuan
memahami dan menyusun pola titi nada, irama, dan melodi.
Tingkat sensitivitas dan
kemampuan mengenali, mengikuti, dan menghasilkan berbagai pola titi nada. Stimulasi kecerdasan ini berpengaruh besar
terhadap aspek kecerdasan lainnya, terutama logis, linguistik dan spasial
(khusus dari musik klasik). (Shearer, 2004 : 4)
Karakteristik:
Mudah mengenali dan mengingat nada-nada;
cakap mentransformasikan kata-kata menjadi lagu; pintar melantunkan beat lagu
dengan bagus; suka menggunakan kosa kata musikal; peka terhadap ritme, ketukan,
melodi atau warna suara pada sebuah potongan komposisi musik. (Shearer, 2004 : 4)
Cara-Cara
untuk Mengembangkan Kecerdasan Musikal Anda
§ Bernyanyilah di kamar mandi atau ketika pergi ke tempat kerja.
§ Mainkan permainan musikal bersama teman-teman.
§ Kunjungilah konser atau pertunjukan musik.
§ Bergabunglah dengan paduan suara sekolah/kampus atau lingkungan Anda.
(Amstrong,
1994:105)
6) Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk
memahami dan berinteraksi dengan orang lain secara efektif.
(Suparwoeto,2004:11)
Karakteristik:
Memiliki interaksi yang baik dengan
orang lain; pandai menjalin hubungan sosial; mampu mengetahui dan menggunakan
berbagai cara saat berinteraksi; mampu merasakan perasaan, pikiran dan tingkah
laku serta harapan orang lain; mampu bekerjasama dengan orang lain; pandai
mempengaruhi orang lain; mau menerima dan memanfaatkan balikan orang lain.
(Suparwoeto,2004:11)
Cara meningkatkan kemampuan
mendengarkan secara aktif adalah:
§ Menghadapi
orang lain dengan penuh perhatian
§ Menjalin
kontak mata yang baik
§ Tunjukkan
empati anda kepada orang lain
§ Jangan
mengkritik, menghakimi, atau mengeluh
§
Beri penghargaan yang jujur dan tulus
§
Tunjukkan minat yang tulus terhadap orang lain
§ Tersenyumlah
§ Buatlah
orang lain merasa penting
§ Ajukan
pertanyaan, jangan memberi perintah langsung
(Suparwoeto,2004:11)
7)
Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan
intrapersonal adalah kemampuan untuk membuat persepsi yang akurat tentang diri
sendiri dan menggunakannya dalam mengarahkan kehidupan sendiri.
(Suparwoeto,2004:11)
Karakteristik:
Memiliki kepekaan perasaan dan situasi
yang tengah berlangsung; memahami diri dan memiliki citra diri yang positif;
mampu berinstrospeksi; mampu mengendalikan diri dalam situasi konflik;
mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam lingkungan sosial;
tahu kepada siapa harus minta bantuan saat memerlukan. (Suparwoeto,2004:11)
Cara-Cara Untuk Mengembangkan
Kecerdasan Intrapersonal
- Dengarkan
kaset atau video tentang motivasi
- Tuliskan
otobiografi Anda
- Belajarlah
sesuatu yang baru, misalnya keterampilan, bahasa atau kumpulan pengetahuan
dalam bidang yang Anda minati secara otodidak
- Kembangkan hobi antau minat yang membuat Anda berbeda dari orang banyak
- Ikuti
serangkaian tes yang dirancang untuk menilai kekuatan dan kelemahan khusus
Anda dalam berbagai bidang
- Tentukan
sasaran jangka pendek dan panjang Anda kemudian tindaklanjuti rencana itu
- Lakukan
sesuatu yang menyenangkan diri Anda sekurangnya satu kali sehari
8)
Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan
naturalis adalah kemampuan mengenali dan mengklasifikasikan tanaman,
batu-batuan, binatang, dan artefak atau
simbol-simbol budaya. Kecerdasan
naturalis berkenaan dengan kemampuan mengamati dan merasakan bentuk-bentuk dan
menghubungkan elemen-elemen yang ada di alam. (Shearer,
2004: 6)
Karakteristik:
Memiliki
ketertarikan yang besar pada dunia luar, sangat berminat pada lingkungan, bumi,
dan spesies; gemar mengumpulkan benda-benda alam; pandai menandai kesamaan dan
perbedaan yang ada di sekitar, mengingat dan menandai kekhasan suatu benda, tumbuhan
atau binatang; selalu ingin mengetahui detail benda dan makhluk di sekitar.
Cara-cara Untuk Mengembangkan kecerdasan
Naturalis, sebagaimana yang disarankan
oleh Amstrong
·
Kenali benda alam yang ada di halaman belakang rumah Anda
(seperti : serangga, burung, tanaman, dan sebagainya).
·
Libatkanlah diri Anda dalam kehidupan politik atau sosial
yang berhubungan dengan pelestarian alam
·
Jadikan kegiatan berkebun sebagai hobi, atau kalau Anda
sudah berkebun, selidikilah sejumlah segi baru yang berhubungan dengannya
(misalnya seni membentuk pohon, membuat tanaman bonsai). (Amstrong,
1994:105)
C.
Klasifikasi
Kecerdasan
Secara konvensional klasifikasi
kecerdasan dewasa ini masih mengikuti klasifikasi yang dikembangkan oleh Binet
dan Simon, diantaranya :
1. Idiot (IQ 0 – 19)
Idiot adalah suatu istilah yuridis dan
paedagogis, yang diperuntukkan bagi mereka yang lemah pikiran tingkat paling
rendah.
2. Embisil (IQ 20 – 49)
3. Moron (IQ 50 – 69)
Moron merupakan problem terbesar
masyarakat. Pada masa dewasa, moron dianggap memiliki kecerdasan
4. Inferior (IQ 70 – 79)
Merupakan kelompok tersendiri dari
individu-individu terbelakang. Kecakapan pada umumnya hampirsama dengan kelompok
embisil,namun kelompok ini mempunyai kecakapan tertentu yang melebihi
kecerdasannya.
5. Bodoh (IQ 80 – 89)
Pada umumnya kelompok ini agak lambat dalam
mencerna pelajaran di sekolah.
6. Normal/Rata-rata (IQ 90 – 109)
Kelompok ini merupakan kelompok yang
terbesar presentasinya diantaran populasi.
7. Pandai (IQ 110 – 119)
Kelompok ini pada umumnya mampu
menyelesaikan pendidikan tingkat universitas atau perguruan tinggi.
8. Superior (IQ 120 – 129)
Kelompok ini lebih cakap.
9. Sangat Superior (IQ 130 – 139)
Kelompok ini termasuk kelompok superior yang
berbeda pada tingkat tertinggi dalam kelompok tersebut.
10.Gifted (IQ 1400 – 179)
Kelompok ini adalah mereka yang
tidak genius tetapi menonjol dan terkenal.
11. Genius (IQ 180 ke atas)
Kelompok ini bakat dan keistimewaannya telah
tampak sejak kecil.
(Gardner, 2003: 58).
D.
Pengembangan
keterampilan aplikasi kecerdasan majemuk pada pembelajaran
Kecerdasan majemuk
dapat diaplikasikan dengan berbagi cara dan pada berbagai aspek dalam kegiatan
pembelajaran. Beberapa aplikasi kecerdasan majemuk yang akan dikemukakan,
yaitu:
1. Perencanaan
Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk
Tahap-tahapm
perencanaan pembelajaran yaitu: penetapan suatu sasaran belajar atau topik yang
spesifik, pengajuan pertanyaan-pertanyaan pokok berkaitan dengan kecerdasan
majemuk, pembuatan pertimbangan berbagai kemungkinan, curah pendapat, pemilihan aktivitas yang layak, penetapan
rencana pembelajaran, dan implementasi rencana pembelajaran.
2.
Pengembangan Strategi Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk
Beberapa strategi pembelajaran pokok untuk setiap
kecerdasan adalah sebagai berikut. Strategi
pembelajaran bagi kecerdasan verbal-linguistik antara lain bercerita, curah
pendapat, perekaman, penulisan jurnal, dan penerbitan. Strategi pembelajarn
untuk kecerdasan logis matematis adalah kuantifikasi dan kalkulasi, pertanyaan
Sokrates, Heuristik, dan berpikir ilmiah. Strategi pembelajaran
bagi kecerdasan visual-spasial adalah visualisasi, isyarat warna, metapora,
sketsa ide, dan symbol grafis. Strategi pembelajaran untuk kecerdasan kinestetik adalah jawaban dengan
menggunakan isyarat tubuh, teater kelas, konsep-konsep kinestetik, manipulasi
objek, dan peta tubuh. Strategi
pembelajaran untuk inteligensi musik adalah irama dan lagu, diskografis, musik
supermemori, konsep-konsep musik, dan musik layak suasana (Amstrong,
1994).Adapun strategi pembelajaran untuk kecerdasan antarpribadi adalah berbagi
dengan sebaya, simulasi, kelompok kooperatif, dan tutorial silang usia.
Strategi pembelajaran untuk kecerdasan intrapribadi adalah kegiatan satu menit
refleksi, koneksi pribadi, pilihan waktu, saat-saat ekspresi emosi dan belajar
mandiri.. Adapun beberapa strategi pembelajaran bagi kecerdasan naturalis
adalah observasi, klasifikasi dan organisasi, komparasi,.pajan tumbuhan dan
binatang, dan wisata alam (Amstrong, 1994; Hoerr, 1999:156).
3. Pengembangan
penilaian (asesmen) berbasis kecerdasan majemuk
Teknik
penilaian otentik adalah teknik mengetahui kemajuan belajar siswa dengan
menggunakan kecerdasan yang berbeda-beda. Contohnya yaitu portofolio, proyek
mandiri, jurnal siswa, penyelesaian tugas kreatif, catatan anekdot, observasi,
dan wawancara (Gardner, 1993; Amstrong, 1994:11)
BAB
III
KESIMPULAN
1.
Kecerdasan
majemuk adalah kemampuan memecahkan masalah dan membuat suatu produk yang
bermanfaat bagi kehidupan yang mencangkup lebih dari delapan jenis kecerdasan.
2.
Macam-macam
kecerdasan yaitu kecerdasan verbal-linguistik, logis-matematis, visual-spasial,
kinestetik, musik, intrapribadi, antarpribadi, dan naturalis.
3.
Kecerdasan pada
masing-masing individu akan berbeda, pengklasifikasiannya dengan rentang
masing-masing yaitu meliputi
ü Idiot
(IQ 0 – 19)
ü Embisil
(IQ 20 – 49)
ü
Moron (IQ 50 – 69)
ü Inferior
(IQ 70 – 79)
ü Bodoh
(IQ 80 – 89)
ü Normal/Rata-rata
(IQ 90 – 109)
ü Pandai
(IQ 110 – 119)
ü Superior
(IQ 120 – 129)
ü Sangat Superior (IQ 130 – 139)
ü Gifted
(IQ 1400 – 179)
ü Genius
(IQ 180 ke atas)
4.
Pengembangan keterampilan aplikasi kecerdasan majemuk pada pembelajaran
dapat dilakukan dengan perencanaan pembelajaran,
pengembangan strategi pembelajaran, dan pengembangan penilaian.
DAFTAR
PUSTAKA
Amstrong,
T. 1994. Multiple intelligences in the classroom. Alexandria, Virginia:
ASCD.
Gardner, H. (2003). Kecerdasan Majemuk : Teori dalam Praktek.
Alih bahasa : Arvin Saputra. Batam : Interaksara.
______.
1993. Multiple intelligences: The theory in practice. New York: Basic
Books.
Santrock, W. John. 2007. Perkembangan
Anak Jilid 1. Jakarta:
Erlangga
Shearer, C.B. (2004). Multiple Intelligences After 20 years.
Teachers College Record, 106(1).
Soeparwoto. 2004. Psikologi Perkembangan. Semarang: UPT Unnes Press
0 komentar:
Posting Komentar