Kelebihan kuesioner daripada wawancara ialah sifatnya yang praktis,
hemat waktu, tenaga, dan biaya. Kelemahanya ialah jawabannya sering tidak
objektif, lebih-lebih bila pertanyaannya kurang tajam yang memungkinkan siswa
berpura-pura. Seperti halnya wawancara, kuesioner pun ada dua macam, yakni
kuesioner berstruktur dan kuesioner terbuka. Kelebihan kuesioner tersebut
hampir sama dengan wawancara.
Petunjuk teknis dalam membuat kuesioner adalah sebagai berikut :
1.
Mulai
dega pengatar yang isinya permohonan mengisi kuesioner sambil dijelaskan maksud
dan tujuannya.
2.
Jelaskan
petunjuk atau cara mengisinya supaya tidak salah. Kalau perlu diberikan contoh.
3.
Mulai
dengan pertanyaan untuk mengungkapkan identitas responden.
4.
Isi
pertanyaan sebaiknya dibuat beberapa
kategori atau bagian sesuai dengan variabel yang diungkapkan sehingga mudah
mengolahnya.
5.
Rumusan
pertanyaan dibuat singka, tetapi jelas sehingga tidak membingungkan dan salah
mengakibatkan penafsiran.
6.
Hubungan
antara pertanyaan yang satu dengan pertanyaan lain harus dijaga sehingga tampak
logikanya dalam suatu rangkaian yang sistematis.
7.
Usahakan
kemungkinan agar jawaban, kalimat, atau rumusannya tidak lebih panjang daripada
pertanyaan.
8.
Kuesioner
yang terlalu banyak atau terlalu panjang akan melelahkan dan membosankan
responden sehingga pengisiannya tidak obyektif lagi.
9.
Ada
baiknya kuesioner diakhiri dengan tanda tangan si pengisi untuk menjamin
keabsahan jawabannya.
Tujuan penggunaan kuesioner dalam
kegiatan pengajaran adalah untuk memperoleh data mengenai latar belakang siswa
sebagai bahan dalam menganalisis tingkah laku hasil dan proses belajarnya, untk
memperoleh data mengenai hasil belajar yang dicapainya dan proses belajar yang
ditempuhnya, untuk memperoleh data sebagai bahan dalam menyusun kurikulum dan
program belajar mengajar.
0 komentar:
Posting Komentar