Awalnya Gue agak heran juga dengan pengunjung perpus
yang belakangan ini lebih ramai dari biasanya, tapi bisik-bisik para cowok itu
akhirnya sampai juga ditelinga gue. Tenyata penyebabnya adalah kecantikan sang
pegawai perpus yang katanya mencapai titik kulminasi batas normal itu (ribet
banget ye..).
“Sebuah kecantikan yang berdampak sistemik”, begitu
bunyi rerumpian para kaum adam sekampus. Gue
pun penasaran, secara kayaknya belakangan ini tidak ada satu makhluk-pun
diperpus yang ciri-cirinya disebutin itu.
Akhirnya tibalah saat dimana nasib...
Senin, 18 Februari 2013
Langganan:
Postingan (Atom)